WARTABANJAR.COM, JAKARTA– Nilai tukar yuan terhadap mitra dagang utamanya melemah di level paling rendah dalam 5 bulan terakhir ini.
Hal ini kemudian memicu bank-bank Pemerintah Cina kompak menjual dolar AS di pasar dalam dan luar negeri demi mengerek nilai tukar yuan pada akhir perdagangan Selasa (25/10/2022) kemarin.
Sumber mengatakan penjualan dolar AS oleh bank-bank Pemerintah Cina ini pada awal jam perdagangan AS mampu mengerek nilai yuan yang terdepresiasi.
Sumber lain juga mengatakan cabang domestik dari bank-bank besar milik Pemerintah Cina sebenarnya tidak biasa ikut aktif dalam perdagangan onshore selama jam perdagangan London atau New York.
Biasanya, mereka berurusan dengan yuan offshore dan menggunakan pergerakannya untuk mengarahkan mitra dagang onshore.
Yuan offshore telah mencapai rekor terendah berturut-turut dalam beberapa sesi terakhir.
Ini mencerminkan penguatan dolar AS dan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi Cina namun pembelian yuan oleh bank-bank pemerintah Cina membantu mata uang itu merangkak dari rekor terendah 7,37 per dolar AS menjadi 7,30 per dolar AS.
Bank-bank negara di Cina biasanya berdagang di pasar valuta asing dengan nama People’s Bank of Cina (PBOC), namun bisa juga mereka berdagang atas nama sendiri atau mengeksekusi pesanan untuk klien korporat mereka.
Di lain sisi, pembuat kebijakan di Cina tengah sibuk meluncurkan langkah-langkah untuk membendung cepatnya depresiasi yuan.
Mereka menaikkan parameter pembiayaan perusahaan lintas batas untuk memudahkan perusahaan domestik mengumpulkan dana dari pasar luar negeri. (berbagai sumber)