WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menggelar workshop Penguatan Kompetensi Keagamaan Praktis di aula Lantai 3 Fakultas Syariah, Sabtu (15/10).
Menghadirkan pemateri Ustadz Muhari, yang juga Pimpinan Pondok Pesantren RMA Guntung Manggis Banjarbaru.
Ustadz Muhari menyampaikan, retorika dakwah terdiri dari dua istilah yakni retorika dan dakwah. Retorika secara harfiyah artinya berpidato atau kepandaian berbicara yang kini lebih dikenal dengan nama Public Speaking.
Retorika adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen.
“Retorika menjadi modal utama da’i dalam berdakwah. Dalam hal ini retorika merupakan seni mempengaruhi orang lain agar mad’u dapat tertarik dalam mengikuti kajian dakwah,” katanya.
Dakwah artinya ajakan atau seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran Islam. Dakwah merupakan kegiatan menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta mengikuti sunnah Rasulullah Muhammad Saw.
Menurut Ustadz Muhari, dakwah dapat dilakukan dimana saja, tidak mesti di tempat tertentu asal disampaikan dengan akidah dan syariat Islam yang baik dan benar juga disampaikan dengan situasi kondisi yang dihadapi.
Dirinya mengutip dari buku karangan Abidin tahun 2013, retorika dakwah adalah keterampilan menyampaikan ajaran Islam secara lisan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada kaum muslim, agar mereka dapat dengan mudah menerima seruan dakwah Islam. Dengan kata lain, retorika dakwah dapat dimaknai sebagai pidato atau ceramah yang berisikan pesan dakwah, yaitu ajakan ke jalan Tuhan (sabili rabbi) yang mengacu pada pengertian dakwah dalam Alquran surat An-Nahl ayat 125.