Penggemar Arema atau Aremania tak terima tim idola mereka kalah di kandang sendiri.
Namun, kala anggota Arema bersiap meninggalkan lokasi, beberapa penggemar turun dari tribun menuju lapangan untuk menghampiri pemain.
21.45
Ratusan penonton berhamburan di lapangan.
Sementara itu, dua menit setelah pemain Arema dibawa keluar lapangan, pasukan keamanan mulai memukul mundur dan memecah massa.
Petugas berseragam militer memukul mundur penonton ke tribun sektor 11, 12, dan 13.
Mereka menendang dan memukuli para penonton dengan tongkat.
Sejumlah penonton terlihat terjatuh ketika mencoba memanjat besi pembatas untuk kembali ke tribun.
Sekitar 21.50
Pada waktu tersebut, kepolisian mulai menembakkan gas air mata dan suar.
Asap mengepul ke arah tempat duduk penonton di bagian selatan stadion.
Penonton di tribun sektor 9 dan 10 mengatakan kepada The Washington Post bahwa mereka batuk-batuk dan mengalami mata berair.
Di tribun sektor 12 dan 13, para penonton mulai diselimuti bahan kimia.
Para saksi mata mengaku mendengar tangisan dari tribun sektor 13.
Di antaranya adalah Elmiati, seorang penonton yang duduk di dekat pintu keluar 13 bersama suami dan putranya yang berusia 3 tahun berteriak bahwa gas itu panas.
Ia lanjut bercerita, “Mereka terus menembak ke arah tribun, tapi orang-orang di sana tak tahu apa yang terjadi. Bukan kami yang lari ke lapangan.”
Ketika asap mulai menyesaki tribun sektor 12 dan 13, banyak penonton kembali melompat ke lapangan untuk kabur.
Beberapa penonton lain berupaya keluar stadion, tapi pintu tertutup.