WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kinerja para komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Selatan tengah disorot. Terlebih pasca Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sudah menggelontorkan dana hibah sekitar Rp 1 Miliar lebih.
Seakan tak nampak program kerja yang dijalankan KPID Kalsel yang memberikan harapan kepada masyarakat tentang lembaga tersebut.
Kritik pedas diungkapkan Pengamat, Fahmi Amrusi. Dirinya bahkan meminta kocok ulang Pimpinan KPID Kalsel karena dinilainya selama setahun terakhir tak ada ‘greget’.
Dirinya juga mempertanyakan penggunaan dana hibah dari Pemprov Kalsel melalui Diskominfo Kalsel sebesar Rp 1 Miliar.
“Untuk apa saja dana sebesar itu, sementara aktifitas yang dilaksanakan KPID Kalsel selama ini tidak pernah terekspose secara meyakinkan ditengah masyarakat,” kata pria yang juga menjabat Ketua Yayasan Pendidikan Islam Syekh Muhammad Arsyad Albanjari itu.
Pengamat dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Fahrianoor juga menyampaikan kritik terhadap KPID Kalsel.
“Soal kinerja, ini yang harus diketahui oleh publik,” kata Fahrianoor, Rabu (5/10).
Baca Juga :
Kabar Tak Sedap di KPID Kalsel, Seorang Komisionernya Diduga Cairkan Dana SPPD Fiktif
Menurutnya, karena keberadaan KPID amanat dari Undang-Undang No 32 tahun 2002, maka idealnya kiprah langkah strategis terpantau oleh publik.
“Apakah sistem penyiaran kita baik-baik saja atau seperti apa. Mengingat migrasi dari TV analog ke digital ini juga menjadi hal yang harusnya KPID punya andil dalam mensosialisasikannya,” ujarnya.