Dadang menuturkan secara personal sosok Ferli Hidayat dikenal pribadi yang baik dan dekat dengan Aremania.
Tetapi semua tindakan aparat keamanan semuanya dikendalikan oleh Kapolres selaku komandan tertinggi dalam laga di Stadion Kanjuruhan, Malang.
“Sebenarnya gini, jujur kita sama pak Ferly itu sudah kenal akrab, kita sudah bersahabat, kita ngeman (menyayangkan). Yang kita heran waktu itu Brimob menembakkan gas air mata mengapa. Kepolisian yang bertugas menjaga, kendalinya semua ada di Kapolres,” tutur Dadang.
Di luar sosoknya yang baik, Dadang menuturkan bahwa Ferli tetap harus bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan yang membut 125 Aremania meninggal dunia.
Karena, Ferly dianggap sosok yang seharusnya mampu mengendalikan aparat keamanan.
“Cuma tindakan seperti ini tidak dibenarkan. Kenapa terjadi seperti ini. Apa tidak bisa menerapkan SOP atau mem-briefing kepada petugas Polres yang ditugaskan pada pertandingan tersebut,” kata Dadang. (edj/berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi