WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21), pemuda Madiun yang menjadi tersangka kasus Bjorka, mulai menguak sosok hacker itu.
Sebelumnya, MAH ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) usai menjual kanal Telegram senilai US$100 dalam bentuk Bitcoin kepada Bjorka.
Saat ditemui di rumahnya, Madiun, Jawa Timur, Sabtu (17/9), Agung mengungkapkan beberapa ciri sosok Bjorka, meskipun itu sekadar hasil interaksi di grup privat Telegram.
MAH ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena membantu hacker Bjorka membuat grup Telegram dengan nama Bjorkanism.
Grup tersebut mengunggah seputar informasi terkait Bjorka.
MAH mengaku baru kenal dengan sosok yang menamakan dirinya Bjorka.
Perkenalan MAH dengan Bjorka melalui aplikasi percakapan Telegram.
“Kenal pertama kali awal Sepetember (lupa saya) kalau gak salah,” kata MAH.
MAH mengaku dirinya tahu Bjorka setelah yang bersangkutan membuat pengumuman di grup privasi mencari pengelola grup telegramnya dan akan mendapat imbalan.
Mengetahui hal tersebut, MAH yang sehari-hari berjualan mau menjadi mengelola channel @Bjorkanism karena memerlukan uang.
Dari mengelola akun tersebut, MAH mendapatkan imbalan Rp 100 dollar AS berupa bitcoin.
“Jadi saya DM, di pengumuman itu soalnya kalau yang pegang channel ini saya beli 100 dollar,” kata MAH.
Lantas, bagimana MAH bisa masuk ke channel tersebut? “Saya ke privat, link dr telegram,pakai aplikasi screenshot teks ,” ucap MAH.