WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Usai harga BBM naik, aplikasi MyPertamina akan terhubung dengan data Polri.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ini adalah rencana sinkronisasi agar subsidi BBM tepat sasaran.
“Segera saya rapatkan bagaimana data Telkom dengan Pertamina ini bisa menjadi sesuatu yang baik, apalagi kalau bisa nanti saya akan mengajak Pak Kapolri untuk mendapat dukungan data nomor mobil dan jenisnya,” ujar Erick di sela kunjungan kerjanya di Amsterdam, Belanda.
Erick mengakui implementasi MyPertamina hingga kini belum maksimal, namun ia yakin aplikasi tersebut bakal membantu penyaluran subsidi tepat sasaran setelah sinkronisasi sempurna.
Ia mencontohkan aplikasi PeduliLindungi yang pada saat itu perlu proses panjang hingga akhirnya berfungsi seperti sekarang.
“Kita sudah pernah melakukan dengan cara misalnya PeduliLindungi, kan bisa,” jelasnya.
Tak hanya itu, Erick juga mengingatkan penyaluran subsidi BBM harus tepat sasaran karena alokasi subsidi BBM tahun ini membengkak lebih dari tiga kali lipat menjadi Rp502 triliun.
“Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, 70 persen yang menikmati subsidi adalah mereka yang mampu. Artinya apa? Ya tidak mungkin yang mampu disubsidi. Kalau yang kurang mampu, wajib disubsidi,” jelasnya.
PT Pertamina (Persero) menggunakan aplikasi MyPertamina untuk mendata pembeli yang berhak untuk mendapatkan BBM subsidi, terutama kendaraan roda empat.
Sejak 1 Juli lalu, seluruh pengguna pertalite dan solar yang merasa berhak untuk menggunakan BBM subsidi tersebut bisa mendaftarkan kendaraannya.