WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Kasus Covid-19 di Cina melonjak mencapai yang tertinggi setelah tiga bulan.
Diberitakan pada Rabu (17/8/2022), sebagai imbas lonjakan ini, pemerintah di salah satu kota di Negeri Tirai Bambu itu bahkan hingga mengetes ikan hingga kepiting.
Cina mencatat 3.424 infeksi Covid-19 pada hari itu, melonjak dari 2.888 kasus sehari sebelumnya.
Dari 3.424 kasus itu, sebanyak 2.018 berasal dari Provinsi Hainan, dikutip dari The Straits Times.
Pada 19 Mei 2022, China mencatat 1.002 kasus baru Covid-19.
Akibat kenaikan ini, pemerintah di salah satu kota Cina bahkan sampai mengetes hasil panen nelayan.
Kota Xiamen mulai menguji nelayan dan hasil tangkapan mereka, termasuk ikan, terkait virus corona.
Sebagaimana diberitakan The Guardian, pihak berwenang di Xiamen menilai penting untuk mengetes pekerja dan ‘barang-barang’ yang mereka bawa.
Ini disebabkan karena muncul kemungkinan nelayan melakukan perdagangan tak resmi atau melakukan kontak dengan kapal asing di laut, “menyebabkan impor virus corona.”
“Saat ini, seluruh masyarakat di Kota Xiamen perlu menjalani tes asam nukleat, dan hasil tangkapan ikan juga harus diuji,” kata seorang pekerja di biro pengembangan lautan Xiamen.
Tak hanya itu, sejumlah laporan media menunjukkan pejabat di kota itu melakukan tes swab pada mulut ikan dan bagian bawah kepiting.
Kebijakan ini menuai ejekan di media sosial, mengingat sejumlah video yang menunjukkan ikan menjalani tes swab meramaikan dunia virtual.
“Tangkapan hari ini! Tidak peduli entah Anda muda, tua, ikan, atau kepiting, tak bisa kabur dari kebijakan nol-Covid Cina dan tes asam nukleat,” kata salah satu pengguna Twitter.
Sementara itu, pemerintah Provinsi Hainan membangun empat rumah sakit lapangan sampai pada Senin (16/8/2022).