Lanjutnya, kemudian petugas melakukan pengecekan narapidana yang akan melaksanakan asimilasi kerja luar dan melaporkan pukul 09.10 Wita, sebanyak 10 napi asimilasi bernama M Noor dan kawan-kawan, dengan pengawalan staff.
Setelah itu, narapidana melakukan kegiatan pembinaan asimilasi luar di area sekitar Lapas kelas IIa Banjarmasin didampigi oleh petugas staf giat.
Sekitar pukul 10.30 Wita, petugas pengawalan mengecek dan mendapatkan kurangnya personil narapidana yaitu Ipu Hadi yang dijerat dengan kasus pencurian.
“Menurut informasi, narapidana tersebut sekitar pukul 10.00 wita masih berada di area lingkungan Lapas Kelas IIA Banjarmasin, dan narapidana tersebut diduga jalan keluar melalui belakang arah rumah dinas pegawai Lapas Kelas IIA Banjarmasin,” terangnya.
Lanjut Sri Yuwono, setelah itu dilakukan pencarian awal oleh petugas Lapas Kelas IIA Banjarmasin dan berkordinasi dengan instansi terkait.
Kepala KPLP dan Kasie Minkamtib melaporkan kejadian kepada kepada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemasyarakatan untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
Pihak Lapas bergerak cepat, sudah mendapatkan nomor anak keluarga dan alamat keluarga narapidana tersebut yang berada di Banjarmasin dan bergerak cepat ke lokasi saudara jauh, hasilnya nihil karena informasi narapidana tersebut beralamat asli di Palangka Raya Kalimantan Tengah.
Petugas sudah menindaklanjuti dengan mendatangi semua travel dan mencek yang bertujuan ke kota Palangka Raya.
Pihak Lapas segera cepat sudah berkordinasi kepada pihak terkait dan telah mendapat konfirmasi dari pihak Polsek Banjarmasin Barat, Polrestabes Kota Banjarmasin. (qyu)