WARTABANJAR.COM, GUANGZHOU- Pemerintah Distrik Liwan, Kota Guangzhou, China meminta maaf pada Senin (18/7/2022) karena membobol sejumlah rumah di sebuah kompleks apartemen.
Pembobolan dilakukan untuk mencari kontak dekat pasien COVID-19 yang diketahui bersembunyi di dalam rumah untuk menghindari karantina.
China telah menerapkan kebijakan nol-COVID-19 yang ketat dan karantina merupakan hal yang biasa, meskipun penyebaran kasus positif di negara itu termasuk rendah.
Melansir BBC, insiden ini terjadi pada 10 Juli 2022 lalu setelah sejumlah orang yang tinggal di kompleks apartemen tersebut dinyatakan positif COVID-19.
Mereka yang terinfeksi telah dipindahkan ke fasilitas karantina, tapi beberapa dari kontak dekat bersembunyi di rumah mereka.
Hal itu membuat pihak berwenang mencari ke rumah lain untuk menemukan mereka yang bersembunyi.
Dalam pembobolan ini, pihak berwenang merusak kunci pintu depan dari 84 unit apartemen.
Kemudian pintu-pintu itu disegel dan kunci baru dipasang.
Pemilik rumah yang terkena dampak pembobolan ini telah diberitahu dan akan diberikan ganti rugi atas tindakan tersebut.
Tindakan yang dilakukan pihak berwenang ini telah direkam dan disebarkan di media sosial populer di negara itu, Sina Weibo.
Video itu kemudian memicu kemarahan masyarakat China.
Banyak yang menyerukan agar mereka yang terlibat ditangkap karena masuk secara ilegal, mengingat tindakan itu termasuk pelanggaran dalam hukum pidana di China.
Karena pembobolan tersebut, otoritas Liwan meminta maaf dan menyampaikan bahwa pembobolan menyimpang dari persyaratan pencegahan virus corona.