Berdasarkan kisah warga setempat, dahulu ada seorang sesepuh yang menjaga Kota Saranjana.
Kota ini benar-benar ada dan terdaftar di peta buatan Belanda. Namun, pada suatu hari, sang sesepuh ingin pergi menunaikan haji ke Makkah.
Sebelum berangkat, ia membuat Kota Saranjana dan seluruh isinya tak terlihat. Hal itu dilakukan agar Kota tersebut tidak diserang oleh tentara Belanda.
Namun, ketika menjalankan ibadah haji, sesepuh penjaga kota Saranjana tersebut meninggal dunia. Lalu, sampai hari ini jugalah Kota Saranjana tetap tidak terlihat.(aqu)
Editor Restu