Edi mengklaim Vanessa tak perlu perawatan tambahan.
Ia menyebut penyakit komorbid Vanessa sudah tidak tampak setelah penyuntikan Vaksin Nusantara.
“Kemarin sudah sekolah, SMP. Cuma karena kelasnya di lantai dua, sekolah memperbolehkan Vanessa sekolah daring,” tuturnya.
Meski demikian, belum ada kajian ilmiah mengenai klaim kesembuhan Vanessa.
Vaksin Nusantara pun masih berada di tengah polemik karena belum lulus penelitian dan mengantongi izin pakai BPOM.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Dokter Indonesia (IDI), Daeng Fiqih menilai kasus Vanessa hanya kebetulan.
Dia menyangsikan keabsahan klaim tersebut sebelum ada kajian ilmiah lebih lanjut.
“Untuk menghindari efek plasebo, apalagi kalau kebetulannya cuma sekali, sembuhnya cuma sekali atau lima kali, itu enggak bisa kemudian diambil ditarik kesimpulan, bahwa [vaksin] itu bisa menyembuhkan,” ungkap Daeng kepada wartawan, Sabtu (30/4/2022). (berbagai sumber)
Editor: Yayu Fathilal