Kemenag Sebut Secara Hisab Posisi Hilal Idul Fitri 1443 H Sudah Tampak

    Metode hisab digunakan sebagai informasi awal, kemudian hasil pengamatan hilal nantinya digunakan untuk mengonfirmasi terhadap hasil hisab dan kriterianya.

    Penggabungan hasil keduanya, kata Kamaruddin, akan dimusyawarahkan pada sidang isbat.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengungkapkan adanya potensi hilal yang terlihat pada pelaksanaan sidang isbat.

    Pihaknya menyebut, konjungsi (ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia sudah terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu (1/5/2022) pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT.

    “Tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79⁰ di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57⁰ di Sabang (Aceh),” terang Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono.

    Sementara itu, elongasi saat matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88⁰ di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35⁰ di Sabang (Aceh).

    Berikut juga didapat data umur bulan saat matahari terbenam, selisih terbenamnya matahari dan bulan, hingga kecerlangan bulan saat matahari terbenam.

    Berdasarkan data tersebut, Rahmat menyatakan hilal Idul Fitri 1443 H dapat terlihat pada Minggu (1/5/2022).

    Dengan catatan, hal tersebut masih bergantung dengan kondisi cuaca saat pengamatan di lokasi pengamatan hilal. (berbagai sumber)

    Editor: Yayu Fathilal

    Baca Juga :   Pemerintah Sediakan 1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan, Simak Syaratnya

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI