Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga menjanjikan lebih banyak senjata artileri saat konflik memasuki fase baru.
Scholz mengatakan sekutu setuju Rusia tidak boleh memenangkan perang dan perdamaian yang dipaksakan seperti yang dibayangkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dapat diterima.
Pemerintah Italia mengatakan telah ada “konsensus luas tentang perlunya meningkatkan tekanan pada Kremlin, termasuk dengan mengadopsi sanksi lebih lanjut dan meningkatkan isolasi internasional Moskow.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan jeda kemanusiaan selama empat hari dalam pertempuran selama akhir pekan Paskah Ortodoks untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan daerah konflik dan bantuan kemanusiaan bisa dikirimkan.
Ukraina mengatakan serangan baru itu telah mengakibatkan direbutnya Kreminna, sebuah pusat administrasi berpenduduk 18.000 orang di Luhansk, salah satu dari dua provinsi Donbas.
Pasukan Rusia menyerang “di semua sisi”, sementara pihak berwenang berusaha mengevakuasi warga sipil dan belum bisa menghitung jumlah warga sipil yang tewas, kata Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai.
Sementara Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada dalam pidato video semalam: “Tidak peduli berapa banyak tentara Rusia yang mereka kirim ke sana, kami akan berjuang. Kami akan membela diri.” (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi