Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan puluhan pria bertopeng membawa bendera Palestina dan Hamas berbaris ke kompleks Jumat pagi dan mengumpulkan batu.
“Polisi dipaksa masuk ke halaman untuk membubarkan kerumunan dan memindahkan batu dan batu, untuk mencegah kekerasan lebih lanjut,” tweeted itu.
Polisi mengatakan mereka menunggu sampai salat selesai dan massa mulai bubar. Dalam sebuah pernyataan, dikatakan massa mulai melemparkan batu ke arah Tembok Barat, sebuah situs suci Yahudi di dekatnya, memaksa mereka untuk bertindak. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak memasuki masjid itu sendiri.
Warga Palestina melihat pengerahan besar-besaran polisi di Al-Aqsa sebagai provokasi besar.
Masjid adalah situs tersuci ketiga dalam Islam. Itu dibangun di puncak bukit di Kota Tua Yerusalem yang merupakan situs paling suci bagi orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount.
Ini telah menjadi titik nyala utama bagi kekerasan Israel-Palestina selama beberapa dekade dan merupakan pusat dari intifada, atau pemberontakan Palestina 2000-2005.
Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir menyusul serangkaian serangan oleh warga Palestina yang menewaskan 14 orang di dalam wilayah Israel.
Israel telah melakukan gelombang penangkapan dan operasi militer di Tepi Barat yang diduduki, memicu bentrokan dengan warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang anak berusia 17 tahun meninggal Jumat pagi karena luka yang diderita selama bentrokan dengan pasukan Israel di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki, sehari sebelumnya.