WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Bulan puasa Ramadhan 1443 Hijriyah akan segera tiba beberapa hari lagi, tepatnya mulai 2 April 2022 nanti.
Bagi umat Islam yang sudah baligh wajib berpuasa, namun tak semuanya mampu berpuasa karena berbagai sebab misalnya sakit, hamil, menyusui, haid, dan sebagainya.
Puasa Ramadhan yang tidak dilakukan itu dianggap utang dan wajib dibayar setelah bulan puasa selesai hingga bulan puasa berikutnya tiba.
Utang puasa Ramadhan wajib dibayar agar nanti tidak ditagih dan ditanya Allah lagi di akhirat.
Bagi mereka yang tak mampu membayarnya dengan puasa, maka bisa melakukan fidyah.
menurut Ustadz Abdul Somad dalam sebuah video ceramahnya di YouTube, tata cara membayar fidyah adalah dengan memberikan 1 mud (750 gram beras) per hari ke kaum duafa sebanyak jumlah hari utang puasanya.
“Kalau setelah puasa Ramadhan ada utang puasa segera dilunasi, tapi kalau sampai puasa lagi yang sebelumnya itu belum juga dibayar, bisa pakai fidyah kalau tidak bisa dengan puasa,” katanya.
“Kalau sudah lewat lagi Ramadhan, maka 1 hari plus denda karena lalai. Apakah dengan bertambahnya Ramadhan dendanya bertambah juga? Tidak,” katanya lagi.
Jika ingin membayar utang puasa dengan puasa juga, niatkan saat melakukan puasa sunah Senin Kamis, niatnya puasa qadha (bayar utang) maka dapat pahala puasa sunah.
Kalau niatnya puasa sunah, namun puasa qadha-nya tidak, maka tidak dapat puasa qadha.
Cara Bayar Utang Puasa (Puasa Qadha) Bagi yang Sudah Meninggal Dunia:
Lantas bagaimana dengan orang yang sudah meninggal dunia namun utang puasanya belum lunas juga?