WARTABANJAR.COM – Harga minyak goreng yang mengalami kenaikan cukup tinggi membuat masyarakat menjerit.
Bukan cuma pedagang gorengan, ibu rumah tangga yang sehari-hari memasak dengan minyak goreng sawit kemasan tentu terganggu.
Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan pangan yang belum bisa dilepaskan dalam agenda memasak harian.
Tapi, karena harganya mahal, masyarakat tentu berusaha sehemat mungkin dalam menggunakan minyak goreng.
Dikutip dari CNN, dokter gizi di Rumah Sakit Borromeus Bandung, Johanes Chandrawinata, mengungkapkan beberapa cara untuk menghemat penggunaan minyak goreng.
Masyarakat bisa menggunakannya berulang selama minyak masih berwarna bening dan tidak gosong.
“Tidak ada pakemnya bisa diulang berapa kali, tapi kalau minyaknya masih bening, tidak berubah kecokelatan atau bahkan hitam dan tidak berbuih atau berbusa, dia masih bisa dipakai untuk menggoreng,” kata Johanes.
Johanes kemudian membagikan trik agar minyak goreng yang mahal ini warnanya tidak mudah berubah sehingga bisa digunakan berulang. Berikut beberapa trik yang dibagikan Johanes.
Atur suhu pemanasan
Saat memanaskan minyak, usahakan agar suhunya tidak lebih dari 180 derajat.
Dia pun menyarankan untuk menggunakan alat pengatur suhu.
“Saat minyak dipanaskan dalam suhu 180 derajat, biasanya warna tidak mudah kecokelatan dan gosong dalam sekali pakai. Berbeda lagi kalau sudah 200 [celcius] lebih derajatnya,” kata dia.
Atur makanan yang digoreng
Terlalu sering menggoreng ikan dan ayam atau makanan yang mengandung tepung panir membuat minyak lebih mudah rusak.