Niat Puasa Syakban Dalam Bahasa Arab dan Latin Serta Keutamaanya

    WARTABANJAR.COM – Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menentukan awal Syakban 1443 H jatuh pada Jumat, 4 Maret 2022.

    Salah satu amalan sunah pada bulan tersebut adalah melaksanakan puasa. Puasa Sya’ban dimulai sejak tanggal 1 atau paling maksimal tanggal 15.

    Bila sampai tanggal 15 belum berpuasa, maka haram berpuasa pada tanggal 16 sampai akhir Syakban.

    Ini berdasarkan hadits Nabi yang artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sungguh Rasullah saw bersabda: ‘Ketika Sya’ban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa’.” (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

    Puasa Syakban sebagai amalan Sunnah ada di dalam hadits Nabi saw, salah satunya adalah sabda Nabi berikut yang artinya:

    “Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka’; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berpuasa’; aku tidak pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadlan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya’ban’.” (Muttafaqun ‘Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim).

    Imam an-Nawawi dalam al-Majmû’ Syarhul Muhaddzab menjelaskan, maksud Rasulullah saw sering berpuasa Sya’ban seluruhnya adalah berpuasa pada sebagian besarnya.

    Salah satu faedah yang diperoleh orang yang melaksanakan puasa sunah Syakban adalah akan mendapat syafa’at Rasulullah saw kelak di hari kiamat. Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în menjelaskan:

    Baca Juga :   Tampil Imut dan Fresh, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati Jadi Sasaran Foto di Retret Rindam IV/Diponegoro

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI