Saat terjatuh, Fahrulli berusaha bangkit berdiri dengan kondisi badan yang sedang menahan sakit karena tersetrum, hingga akhirnya berhasil berdiri.
“Saat saya berhasil berdiri, lalu saya terjatuh lagi karena kondisi yang masih kejang-kejang karena tersetrum. Setelah itu, saya mencoba merangkak sekuat tenaga ketempat yang lebih kering untuk menyelamatkan diri,” papar Fahrulli.
Tak lama kemudian, ayah korban pun datang dan langsung mencoba membantu sang anak, namun nasib sama seperti Fahrulli, sang ayah juga terjatuh kearah pagar, karena tersetrum.
“Saat itu saya mau negur ayahnya agar jangan kesitu, tapi saya juga gak bisa bicara karena menahan sakit. Badan saya saja masih sakit, dari dada sampai kepala sakit semua, bahkan bagian belakang kepala saya juga sampai benjol,” ucap pria yang juga merupakan keluarga korban.
Sebelum Fahrulli tersetrum, ia sempat melihat kalau kondisi Fauzi memang sudah sekarat, oleh sebab itu ia langsung mencoba menerobos genangan air tersebut.
“sebelumnya saya sempat melihat, kalau kondisi si fauzi itu sudah terbilang parah, karena bibirnya berwarna biru dan dari mulutnya keluar busa,” beber Fahrulli.
Senada dengan Fahrulli, tetangga korban yang juga turut membantu korban saat kejadian, Yani mengatakan, saat ia memyampai ke lokasi kejadian, ia melihat ayah dan anak sedang dalam keadaan terkapar.
“Saat itu saya sedang makan, lalu mendengar suara teriakan ibunya Fauzi minta tolong, lalu saya langsung keluar dan melihat ayah dan anak sedang terkapar ditanah, dengan kondisi dari mulut si anak sudah keluar buih-buih busa putih,” tutur pria yang merupakan tetangga korban.