Airlangga Sebut Proporsi Kasus Covid-19 Luar Jawa-Bali Meningkat, BOR Kalsel di Atas 30 Persen

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Meskipun kasus konfirmasi harian dan kasus aktif di luar Jawa-Bali lebih rendah dari Jawa-Bali, namun proporsinya terhadap kasus nasional terus menunjukkan peningkatan.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) selaku Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa-Bali, dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), secara virtual, Senin (21/2/2022).

    “Kasus di luar Jawa-Bali terjadi kenaikan, proporsinya sekarang mencapai 23 persen dari kasus aktif nasional atau 124.714 dari 536.358 (kasus). Pemerintah terus memantau dan menyiapkan langkah karena ini puncaknya dalam 2-3 minggu ke depan yang perlu diantisipasi,” ujar Airlangga.

    Menko Ekon mengungkapkan, terdapat tiga provinsi dengan kasus aktif tertinggi, yaitu di atas 10 ribu kasus.

    Ketiga provinsi tersebut adalah Sumatra Utara (Sumut) dengan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) sebesar 31 persen dan tingkat konversi tempat tidur untuk penanganan COVID-19 sebesar 19 persen.

    Kemudian, Sulawesi Selatan (Sumsel) dengan BOR 30 persen dan konversinya 16 persen, dan Kalimantan Timur (Kaltim) dengan BOR 29 persen dan konversinya 23 persen.

    “Meskipun kasus meningkat, secara keseluruhan keterisian rumah sakit masih terkendali. (BOR) secara nasional 38 persen namun di luar Jawa-Bali kurang dari 30 persen,” ujarnya.

    Provinsi BOR di luar Jawa-Bali yang di atas 30 persen yaitu Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Selatan, dan Sumut.

    Baca Juga :   Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meletus Disertai Gemuruh dan Gempa

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI