WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan yang tergabung dalam program kemandirian di bawah Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) mengembangkan peternakan burung puyuh mandiri di area peternakan Lapas Narkotika Karang Intan, Selasa (18/1/2022).
Peternakan burung puyuh menjadi salah satu program baru yang terus dikembangkan oleh Lapas Narkotika Karang Intan untuk memfasilitasi warga binaan dengan berbagai aktifitas positif yang dapat dipilih, selama menjalani masa pidana di Lapas Narkotika Karang Intan.
Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja (Bimker Lohasker), Ferry Maydani mengungkapkan bahwa peternakan burung puyuh ini merupakan program kemandirian yang baru dan pertama kali dilaksanakan di Lapas Narkotika Karang Intan.
“Karena masih awal dan baru mencoba, jadi kita mulai dengan 50 ekor burung puyuh, dari jumlah tersebut, perharinya bisa menghasilkan 30 hingga 35 biji telor, burung puyuhnya sendiri masih belajar bertelor, dan warga binaan di sini belajar merawatnya, dibimbing oleh petugas kita secara mandiri, jadi sama-sama belajar,” ujar Ferry.
“Ada 15 orang warga binaan di peternakan, yang terbagi pada masing-masing tanggungjawab, ada yang bagian kebersihan kandang, memberi pakan, maupun panen telornya, setelah dijalani sejauh ini, ternak burung puyuh cukup mudah,” lanjutnya.
Burung-burung puyuh yang menghuni kandang berukuran kurang lebih 200 x 60 meter tersebut, tersusun rapi dan bersih serta diberi penerangan khusus dengan lampu agar burung-burung tetap hangat. Kandang tersebut berada terpisah pada salah satu area di peternakan, agar tidak kehujanan maupun kepanasan, dan menghindari dari terserang berbagai penyakit.