Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin ternyata tidak luput dari potensi pergerakan tanah ini.
Di Kota Banjarmasin, yang merupakan ibu kota Provinsi Kalsel, pergerakan tanah berpotensi terjadi Kecamatan Banjarmasin Barat dan Kecamatan Banjarmasin Selatan, masing-masing dengan level menengah.
Sementara, di Kota Banjarbaru dua kecamatan yang berpotensi mengalami gerakan tanah dengan level menengah, yakni Banjarbaru Utara dan Cempaka.
Potensi terbanyak terjadinya pergerakan tanah terdapat di Kabupaten Kabupaten.
Di kabupaten paling ujung Kalsel ini, tercatat 20 kecamatan berpotensi mengalami gerakan tanah dengan level menengah hingga tinggi.
Kecamatan yang berpotensi terjadu gerakan tanah dengan level menengah, yakni Kelumpang Barat, Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu, Kelumpang Selatan, Pamukan Barat, Pamukan Selatan, Pamukan Utara, Pulau Laut Barat, Pulau Laut Kepulauan, Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Tanjung Selayar, Pulau Sebuku, Sampanahan, dan Sungai Durian.
Sedangkan kecamatan yang berpotensi gerakan tanah menengah hingga tinggi, meliputi Pulau Laut Utara, Pulau Laut Timur, Pulau Laut Tengah, Kelumpang Utara, Kelumpang Tengah, dan Hampang.
Di Kabupaten Tabalong, empat kecamatan berpotensi mengalami gerakan tanah dengan level menengah, yakni Haruai, Jaro, Muara Uya, dan Upau.
Kabupaten Tanah Bumbu, lima kecamatan berpotensi mengalami gerakan tanah menengah, yaitu Angsana, Batulicin, Karang Bintang, Kuranji, dan Kusan Hilir.
Dua kecamatan lagi, yakni Kusan Hulu dan Mentewe berpotensi mengalami gerakan tanah menengah hingga tinggi.