KPK Kembali Periksa Belasan Saksi di Polres HSU Usut Pencucian Uang AW, Berikut Daftarnya

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kembali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa saksi untuk tersangka AW dalam dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Hulu Sungai Utara, Kamis (6/1/2022).

    Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri kepada wartabanjar.com menyampaikan, pemeriksaan dilakukan di Polres Hulu Sungai Utara , atas nama saksi :

    1. H. Kastalani Pensiunan BPN Hulu Sungai Utara
    2. Zainal Arifim Swasta
    3. Ismawati Swasta
    4. Farid Wajidi Swasta
    5. Kharnadi Ilham Wiraswasta / Peternak ayam
    6. Hj. Rosidah Pensiunan BPN Hulu Sungai Utara
    7. Moch Airifil alias IPING PNS (mantan Ajudan Bupati)/Kabag Humas Kab HSU (mantan Kasubag Protokol Kab HSU)
    8. Iqbal Husaini PNS
    9. Karliansyah/ Haji Angkar CV. KHURIPAN JAYA
    10. Khairil CV AULIA PUTRA
    11. Mahyuni CV CPN
    12. Muhammad Yusri KD
    13. Mahyuni swasta

    Kemarin, KPK juga memintai keterangan sejumlah saksi.

    Mereka adalah :

    1. Maulana Firdaus PPAT
    2. Tajudin Noor Pensiunan PNS
    3. Noor Elhamsyah Wiraswasta / Pedagang Mobil Bekas atau HP
    4. HM Ridha (Staf Bina Marga). Staf Di Bina Marga/Pokja
    5. Hadi Hidayat Bekas Ajudan Bupati
    6. Barkati alias Haji Kati Direktur PT. Prima Mitralindo Utama
    7. Ferry Riandy Wijaya Sales Honda
    8. Mumhammad Fahmi Ansyari PT BANGUN TATA BANUA & CV SAILA RIZKY & PT. JATI LUHUR SEJATI
    9. H Farhan PT CPN/ PT SURYA SAPTA TOSANTALINA)
    10. Haji Abdul Halim Perdana Kusuma CV ALABIO
    11. Abdul Hadi Direktur CV. Chandra Karya
    12. Muhammad Muzakkir Kontraktor

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengembangan penyidikan perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi suap terkait pengadaan barang dan jasa di Kabupaten HSU Tahun 2021-2022 dengan Tsk Abdul Wahid. Lembaga anti rasuah itu kembali menetapkan Tsk AW sebagai tersangka dalam dugaan perkara TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang).

    Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri kepada wartabanjar.com menyampaikan, setelah mendalami dan menganalisa dari rangkaian alat bukti yang ditemukan oleh Tim Penyidik dalam proses penyidikan perkara suap dan gratifikasi oleh Tsk AW.

    Baca Juga :   Razia Gabungan di Terminal Tanah Habang Pelaihari, 44 Kendaraan Terjaring, 1 Orang Positif Konsumsi Amphetamine

    “Diduga ada beberapa penerimaan Tsk AW yang dengan sengaja disamarkan dan diubah bentuknya serta dialihkan kepada pihak lain,” katanya, Selasa (28/12/2021).

    Lanjutnya, dari temuan bukti inilah maka KPK kembali menetapkan Tsk AW sebagai Tersangka dalam dugaan perkara TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang).

    TPPU diterapkan karena diduga ada bukti permulaan yang cukup terjadi perubahan bentuk dari hasil tindak pidana korupsi kepada aset-aset bernilai ekonomis sprti properti, kendaraan dan menempatkan uang dalam rekening bank.

    Pasal 21 UU Tipikor berbunyi, Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 12 tahun dan atau denda paling sedikit Rp150 juta dan paling banyak Rp600 juta. (tim)

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI