Penerapan Kurikulum Darurat Dapat Respons Positif, Berikut Kemudahan-kemudahannya

    “Kami jadi belajar kalau selama ini pola belajar yang sudah terbangun di sekolah bisa lepas begitu saja di rumah, jika tidak dijaga,” katanya.

    Hal tersebut juga diakui oleh orang tua siswa lain, Susanti Dewi Lestari. Susanti menuturkan, ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran di rumah yang didampingi orang tua dengan pembelajaran sekolah dengan guru.

    “Kalau di rumah anak-anak seperti bisa bernegosiasi dengan orang tua mereka, berbeda dengan di sekolah. Di sekolah, anak-anak lebih segan kepada guru mereka sehingga mereka lebih terdorong untuk belajar dan mengerjakan tugas. Maka, kami menyiasati anak-anak dengan memberikan reward jika mereka malas mengerjakan tugas,” ujarnya.

    Ia juga menyadari tentang pentingnya kolaborasi antara guru dan orang tua dalam meningkatkan capaian pembelajaran anak.

    Seorang guru dan pegiat literasi di Kota Batu, Ernazt Siswanto mengatakan, bahwa guru harus terus adaptif terhadap perubahan, termasuk jika ada perubahan kurikulum.

    “Kami sebagai guru harus terus mengikuti perkembangan zaman, bersikap adaptif, inovatif, dan mau terus belajar untuk menyambut perubahan yang ada di depan kita. Kami siap menghadapi segala tantangan di depan, berinovasi, dan mengubah diri untuk menjadi lebih baik lagi,” katanya. (has)

    Editor : Hasby

    Baca Juga :   Lonjakan Arus Mudik Nataru Diprediksi Mulai 24 Desember

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI