SPBU yang telah terkategori hijau akan mendapatkan predikat sebagai Green Energy Station (GES).
Program ini mencakup antara lain penyediaan BBM ramah lingkungan, penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik untuk Umum (SPKLU) ataupun battery swapping station (BSS), penggunaan PLTS sebagai sumber energi listrik, serta digitalisasi layanan.
SPKLU telah tersedia di beberapa GES, dan dalam waktu dekat BSS juga akan tersedia. Pertamina Patra Niaga belum lama ini bersinergi bersama Electrum – perusahaan patungan Gojek dan TBS, menggandeng pionir kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda dua di Indonesia, GESITS serta brand KBLBB roda dua Taiwan yaitu Gogoro, dalam mengembangkan infrastruktur hilir bagi motor listrik yakni pilot komersial BSS.
Sinergi ini merupakan bentuk dukungan dan kontribusi percepatan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Kontribusi percepatan ekosistem kendaraan listrik juga ditunjukkan Pertamina NRE yang akan berpartisipasi dalam pengembangan industri baterai terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target kapasitas produksi 140 GWh pada tahun 2029 yang dikelola oleh PT Industri Baterai Indonesia.
Pengembangan EV battery merupakan salah satu masa depan bisnis Pertamina NRE dan menjadi komitmen utama manajemen untuk mewujudkannya.
“Pertamina mendukung transisi energi dari penggunaan energi fosil pada transportasi menjadi energi listrik yang lebih ramah lingkungan. Hal ini selaras dengan target pemerintah mewujudkan net zero emission tahun 2060,” ujar Dicky.