WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kota Banjarmasin sepertinya kini menjadi langganan banjir, baik akibat hujan deras, air pasang tinggi (rob), maupun kiriman jika kawasan hulu sungai banjir.
Menyikapi kondisi kota yang sering terendam, Komisi III DPRD Banjarmasin memanggil Dinas PUPR Kota Banjarmasin.
DPRD mengajak dinas terkait duduk bersama untuk penanganan banjir akibat air pasang yang melanda hampir di semua kecamatan.
Pertemuan menyangkut pembahasan bagaimana kegiatan normalisasi sungai yang telah dilakukan bidang sungai serta terhadap permasalahan di lapangan.
Kepala Bidang Sungai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony, mengungkapkan kegiatan normalisasi tetap berjalan sesuai rencana.
Dia menyebutkan, setidaknya ada enam titik normalisasi sungai dengan pengerukan lumpur agar sungai menjadi dalam sehingga kapasitas tampung volume air semakin banyak.
“Enam sungai dilakukan pengerukan, yakni di kawasan Veteran, Jalan A Yani, Sungai guring, Jafri Zamzam, muara Kelayan dan Sungai Gusang atau Ssungai Lulut),” jelas Hizbul Wathony.
Dia menyebutkan, kali ini banjir terparah terjadi di kawasan Banjarmasin Selatan, Barat dan Utara.
Sementara pada banjir yang terjadi pada akhir tahun 2020 hingga Januari 2021, terparah terjadi di Banjarmasin Timur dan Sungai Lulut.
Menurut pria yang akrab disapa Toni ini, banjir saat ini di sejumlah kawasan sebagai akibat naik atau pasangnya air laut sebagai dampak fenomena La Nina.
Kondisi air laut pasang (rob) ini diperparah dengan curah hujan yang sangat tinggi di Kota Banjarmasin.