WARTABANJAR.COM – Kai Nanang, penjual burung di daerah Gambut, Kalimantan Selatan (Kalsel) mendadak viral.
Perjuangan Kai Nanang yang menjual satu burung di sangkar harus mengayuh sepeda hingga puluhan kilometer.
Di usia senja, Kai Nanang harus mengayuh sepeda hingga 25 kilometer dari tempat tinggalnya.
Pergi dari pagi hingga pulang menjelang malam. Kisah Kai Nanang viral usai dibagikan akun tiktok yanimodeungu77.
Diketahui Kai Nanang sudah berjualan dari 1990 hingga sekarang. Istri Kai Nanang sudah meninggal dunia dan kini tinggal bersama dengan putri tunggalnya.
Berdasarkan penelusuran wartabanjar.com, dari beberapa komentar menuliskan Kai Nanang berasal dari Sungai Tabuk.
Kai kadang mengayuh sepeda ke Pasar Gambut hingga Sungai Andai. Hanya untuk menjual satu burung di sangkar yang ia taruh di belakang sepeda.
Beberapa warganet pun menuliskan komentar terkait sosok Kai Nanang yang bisa dijumpai di jalan.
kikiamelia_ibra “Alhamdulillah akhirnya
kai masuk disini mdhn byk yg bantu ya
.. kai nya ni bejualan burung besepeda
sampai ke gambut dari sungai andai kalo
kd salah jr sidin … bila tetamu sidin ni ulun
hakun putar balik mendatangi sidin asal
ada jaa rzeki gsan sidin … maras meliat
soalnya kd purun.”
ky_az0615 “@kikiamelia_ibra sidin
keliling kemana2 bajualan sungsung
tulak bulik parak sanja… Pernah
sidin dirampok urg duit sidin diambil
pernah jua rabah serongan..”
Kisah Kai Nanang juga dibagikan akun sayaphati. Sebagai sosok yang pantas mendapatkan bantuan.
“Kebayang gk sih untungnya berapa jika yg dijual hanya 1 burung?
Dan bagaimana beliau bisa hidup?
Namanya kai Nang pria lanjut usia yang berjualan burung keliling dengan menggunakan sepeda menapaki jalanan berdebu sepanjang kota, Kai nanang menjual burung menempuh perjalanan puluhan kilometer jauhnya setiap hari.
Istri Kai nanang sudah meninggal dunia, kini kai nanang hidup dengan anak tunggal atau anak semata wayang (perempuan) bersama menantu serta 4 orang cucu yang sangat lucu lucu.
Jangan tanya anak menantunya kemana ya? Anak beliau berstatus ibu rumah tangga, sedangkan menantu beliau hanya bekerja menjadi buruh harian lepas.
Kai Nanang yang tak kenal lelah penuh semangat dan mudah tersenyum, meski begitu banyak hal yang kai Nanang sembunyikan yaitu penyakit prostatnya.. pantang menyerah & tidak mudah mengeluh.
Kai nanang berjualan burung sejak tahun 1990 hingga sekarang, tingga cukup jauh dari area Kota.
Jarak 25 kilometer terbentang dari rumahnya ke kota, tempatnya biasa berkeliling. Ditempuh dengan sepeda yang sudah mulai menua pula, tak terbayangkan lelahnya tubuh renta Kai nanang.
Bagi kai Nanang meski sudah lanjut usia, meminta-minta bukan sebuah pilihan untuk tetap bertahan hidup.