Relawan PLPU HSS yang Hilang Kontak Saat Mencari Korban Tenggelam, Sempat Tidur di Semak Belukar


    WARTABANJAR.COM, KANDANGAN – Ada cerita menarik dari lima relawan PLPU Kandangan yang sempat hilang kontak saat pencarian korban tenggelam di Sungai Amandit, Lumpangi, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

    Kepada rekan sesama tim SAR gabungan, relawan yang sempat hilang kontak tersebut mengungkapkan, mereka sempat tidur di hutan.

    “Mereka semalaman tidur di hutan di semak belukar,” ujar sumber wartabanjar.com, Kamis (25/11/2021).

    Dugaan sementara, perahu karet yang digunakan lima relawan mengalami kebocoran lantaran tergesek batu cadas yang ada di aliran Sungai Amandit.

    Beruntung, lima relawan tersebut berhasil menyelamatkan diri meminggir dan sempat naik ke daratan sehingga tidak terbawa arus deras Sungai Amandit.

    Setelah berhasil naik ke daratan di sekitar Desa Kandihin, diperkirakan karena hari sudah semakin gelap para relawan ini memilih untuk berdiam di hutan.

    Setelah hari menjelang pagi, barulah mereka keluar dan menuju sungai.

    Para relawan ini kemudian menyeberang menggunakan lanting (rakit) bambu, selanjutnya menuju rumah ketua RT setempat.

    Diwartakan sebelumnya, para relawan yang melakukan pencarian terhadap Jumiah (69), korban tenggelam di Sungai Amandit, Lumpangi, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, dibuat bingung.

    Pasalnya, empat relawan yang ikut melakukan pencarian dilaporkan hilang kontak sejak tadi malam.

    Informasi lain menyebutkan, kemungkinan jumlah relawan yang hilang kontak tersebut lima orang. Namun sebagian besar relawan mengatakan empat orang.

    Relawan yang dilaporkan hilang kontak tersebut berasal dari tim PLPU Kandangan.

    Baca Juga :   Banjir Bati-Bati Makin Tinggi, Pemkab Tanah Laut Dirikan Posko dan Dapur Umum

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI