WARTABANJAR.COM – Banjir masih menggenangi Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST kondisi banjir di Desa Masiraan terbilang cukup tinggi.
Air merendam dengan ketinggian 30-50 sentimeter. Total rumah yang terdampak 185 rumah, 208 KK, 739 jiwa.
Air juga sudah menggenangi jalan di
Pajukungan dengan ketinggian 15-20 sentimeter.
Jembatan putus yang menghubungkan antara desa Murung B dan Desa Patikalain sudah terhubung dengan jembatan darurat.
Hasil gotong royong antara Babinsa Koramil 1002-07/Batu Benawa Sertu Sanu bersama masyarakat Patikalain Kecamatan Hantakan.
“Kini jembatan sudah selesai dan dapat digunakan oleh kendaraan roda dua dan empat,” keterangan Kondim 1002-07/Batu Benawa.
Dampak musibah banjir yang terjadi di Hulu
Sungai Tengah hingga hari kedua banyak warga masyarakat khususnya yang tinggala di bantaran sungai Barabai belum bisa beraktifitas secara normal.
Anggota Kodim 1002/HST bersama petugas dari BPBD HST, Brimob Tanjung, dan Relawan Murakata serta relawan gabungan membagikan nasi bungkus di beberapa titik lokasi dipimpin oleh Camat Baranai M. Ramadhlan.
“Sebanyak 765 bungkus dibagikan kepada warga masyarakat yang terdampak banjir di desa Munti Raya, Desa Hevea dan Desa Kitun,” terang Serda Wahyu Arif Sasmito kepada Tim Penerangan Kodim 1002/HST, Selasa (16/11/2021).
Sebelumnya Plh. Pasiter Kodim 1002/HST Kapten Inf Moh Alip Suroso memimpin langsung pendirian tenda untuk Posko Bencana di stadion Murakata Desa Mandingin Kecamatan Barabai Kab. Hulu Sngai Tengah.