WARTABANJAR.COM, JAKARTA-Musim hujan sedang melanda Indonesia.
Beberapa wilayah di Nusantara sedang mengalami banjir akibat tingginya intensitas hujan dan cuaca ekstrem, termasuk di DKI Jakarta yang sejak beberapa tahun ini langganan banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan banjir surut dalam 6 jam, namun pada kenyataannya banjir Jakarta kerap surut melebihi target 6 jam.
Anies Baswedan mengatakan, Minggu (14/11/2021) terkait proses pengeringan airnya, maka pompa-pompa disiapkan untuk sebuah kawasan yang tergenang agar airnya bisa ditarik dan dikeringkan dengan target operasi 6 jam sesudah hujan berhenti atau 6 jam sesudah sungai surut.
Anies menambahkan, petugas kerap menemukan kondisi aliran sungai tetap tinggi meski hujan sudah berhenti.
Hal itu yang menjadi salah satu faktor banjir lama surutnya.
Di samping itu, Anies meminta petugas sigap mengevakuasi warga menuju pengungsian.
Dia menjamin tenda-tenda pengungsian yang disiapkan sesuai dengan standar protokol kesehatan COVID-19.
“Jadi itu targetnya, kita bekerja dengan ukuran satu keselamatan, dua kecepatan untuk bisa mengeringkan sebuah wilayah,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, karena hujan ekstrem selama beberapa waktu terakhir, terjadi titik genangan air di sejumlah wilayah di DKI Jakarta.
Bahkan banjir di beberapa wilayah tak kunjung surut dalam waktu 6 jam akibat luapan Sungai Ciliwung.
Kondisi ini sering terjadi di RT 13 RW 4 Kebon Pala, Jakarta Timur, Senin (1/11/2021) lalu, mengakibatkan perumahan warga setempat terendam selama 3 hari.