Tidak hanya itu, Presiden juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi pengembangan kendaraan dan baterai listrik, karena kekayaan mineral kita seperti nikel, tembaga dan bauksit/alumunium.
“Saat ini sudah ada 35 miliar Dolar AS investasi yang sudah terkomitmen dan juga sedang berjalan dalam mata rantai baterai dan kendaraan listrik,” tutur Presiden.
Indonesia juga sedang membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektare yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan seperti hydropower dan solar panel farm, sehingga produk yang dihasilkan akan ramah lingkungan.
Pertemuan dengan CEO ini diharapkan dapat mengakselerasi realisasi komitmen investasi perusahaan yang hadir dalam pertemuan yang mencapai 9,29 miliar Dolar AS guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.
“Sekali lagi, Indonesia selalu jalankan komitmennya. Indonesia tidak suka membuat retorika. Tapi kami terus bekerja untuk memenuhi komitmen. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi komitmen investasi Bapak-Ibu sekalian ke Indonesia sebesar 9,29 miliar Dolar AS. Indonesia siap menjadi mitra yang baik bagi investasi anda,” kata Presiden.
Mendengarkan penjelasan Presiden, para CEOs sepakat menganggap Indonesia adalah tempat yang menarik untuk berinvestasi dan juga mendukung keketuaan Indonesia di G20.
“Indonesia telah menjadi destinasi yang sangat atraktif bagi (investasi asing) foreign direct investment. Kita percaya Indonesia akan terus menarik investasi dari seluruh dunia,” ucap salah satu dari CEO.