Foto-foto yang diterbitkan di media lokal menunjukkan kepulan asap membubung ke langit dari kota yang bertengger di tengah perbukitan hijau tersebut. AFP tidak dapat secara independen memverifikasi laporan dari daerah terpencil itu.
“Setidaknya 100 bangunan diperkirakan telah hancur sejauh ini akibat kebakaran … yang dilaporkan terjadi sekitar pukul 11:00 pagi setelah penggunaan senjata berat,” kata Save the Children dalam sebuah pernyataan.
“Api terus membakar kota dan tidak ada petugas pemadam kebakaran yang tersedia untuk mengendalikan kobaran api,” kata badan amal tersebut, seraya menambahkan salah satu kantornya telah rusak.
Sebagian besar dari 7.500 penduduk Thantlang telah meninggalkan kota itu saat bentrokan bulan lalu. Banyak yang melarikan diri melintasi perbatasan ke India.
Save the Children mengatakan kota itu “sebagian besar kosong” ketika gempuran terjadi pada Jumat (29/10), dan stafnya telah pergi setelah kekerasan sebelumnya.
Lebih dari 160 bangunan di sebuah kota di barat laut Myanmar , termasuk setidaknya dua gereja, hancur terbakar yang disebabkan oleh serangan roket pasukan pemerintah. Demikian laporan media lokal dan para aktivis.
Penghancuran terhadap sejumlah bagian kota Thantlang di negara bagian Chin tampaknya merupakan eskalasi lain dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara pemerintah militer Myanmar dan pasukan yang menentangnya.
Tentara merebut kekuasaan pada Februari lalu dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi , tetapi gagal memadamkan perlawanan yang meluas.