Bongkar Korban Lain Diklatsar Menwa UNS Selain Gilang: Tumbang Saat Diperintah Longmarch 24 Jam

    “Bayangkan dari desa karanglo tawangmangu jalan kaki sampai kampus. Masih naik dulu ke
    candi sukuh trus turun lagi. Jalan kaki dari
    pagi jam 8 atau 9 pagi sampai kampus jam 4 atau 5 subuh keesokan harinya”.

    “Hampir 24 jam jalan kaki, berhenti cuma sebentar2 1-2 jam untuk ishoma.”

    “Rasanya kaki pengen aku patahin aja biar gak usah jalan lagi dan sekalian dibawa pake ambulans. Badan rasanya udah remuk redam. Paha dalam luka karena keseringan kegesek2 celana.”

    “Jam 3 atau 4 subuh sampai di bonbin jurug.
    tragedi besar dimulai. Teman seangkatanku
    dan nggak ngikutin rombongan lagi karena
    dirasa udah deket kampus.”

    “Kesalahan fatal di saat2 terakhir. Andai
    waktu itu ambulans masih ada, mungkin
    nyawa Rochim masih bisa selamat.”

    “Akhirnya Rochim dibawa naik motor ke rumah sakit boncengan bertiga sama panitia. Dia masih gak sadarkan diri. Yang lain lanjut jalan sampai mako”.

    “Pada saat itu peserta khawatir
    dengan kondisi Rochim, kita cuma bisa
    berdoa semoga Rochim nggak kenapa2.
    Kita nggak nyangka klo barisan di Jurug jadi
    barisan formasi lengkap terakhir kita
    Sampai di mako bener2 pengen nangis sujud karena akhirnya sampai juga. Waktu buka sepatu, astagaaa kaki lecet2 dan banyak gelembung2 isi air. Disitu udah gak kuat jalan, klo mau gerak bener2 harus merangkak karena saking kaki gak kuat buat nopang badan.”

    “Sekitar jam 9 atau 10 peserta baru dikasih tau klo ternyata Rochim meninggal, tangis
    kesedihan langsung pecah
    kita nggak nyangka banget, temen yg selama 3 minggu susah seneng bareng2 harus berakhir seperti itu.”

    Baca Juga :   OTT Pejabat, Cagub Petahana Bengkulu Ikut Diperiksa KPK

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI