WARTABANJAR.COM – Awal tahun lalu, para ilmuwan mencatat Bumi mulai berputar sedikit lebih cepat di sekitar porosnya. Namun baru-baru ini Bumi mengurangi kecepatan rotasinya.
Melambatnya rotasi Bumi membuat perhitungan satu hari di Bumi bertambah. Diperkirakan perlambatan ini membuat perhitungan waktu dunia harus bertambah satu detik di tahun mendatang.
Rata-rata, planet ini menyelesaikan rotasi penuh di sekitar poros pusatnya setiap 86.400 detik atau 24 jam.
Tapi rotasi Bumi itu disebut tak sempurna, lantaran banyak variasi sepanjang waktu tergantung pada pergerakan inti, lautan dan atmosfer.
Dalam praktiknya, setiap putaran dapat bervariasi dalam waktu sepersekian detik, yang seiring waktu dapat menambah detik penuh.
Saat ini, para ilmuwan melacak waktu dengan bantuan jam atom, yang menetapkan standar untuk Waktu Terkoordinasi Universal (UTC).
Jam ultra-akurat ini mengukur waktu dengan mengamati pergerakan elektron dalam atom yang didinginkan hingga nol mutlak (−273.15C).
Jika ada perbedaan antara waktu yang ditentukan oleh jam atom dan putaran Bumi, para ilmuwan dapat menambah atau mengurangi “detik kabisat” untuk menjelaskan perbedaannya.
Detik kabisat adalah penyisipan satu detik ke dalam kalender. Satu detik disisipkan dengan maksud agar standar waktu yang disiarkan kepada masyarakat umum dipertahankan supaya selalu dekat dengan nilai waktu rata-rata Matahari.
“Sejak sistem detik kabisat diperkenalkan pada tahun 1972, rotasi bumi umumnya agak lambat dan sejauh ini, ada 27 detik kabisat, dan semuanya positif. Dengan kata lain, mereka semua telah menambahkan satu detik ekstra ke jam kita, memungkinkan Bumi untuk mengejar ketinggalan,” ujar ahli astrofisika Graham Jones, dikutip dari Live Science, Sabtu (30/10/2021, sebagaimana dilansir Detik.com.