Kisah Santri Ponpes Nurul Jadid Sehari Gantikan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama


    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Saat ini, Indonesia dihadapkan dengan berbagai permasalahan lemahnya moralitas generasi muda.

    Di saat fenomena kerusakan moral yang terjadi, pendidikan agama selalu menjadi sorotan.

    Ironisnya, bila menilik kurikulum pendidikan di sekolah umum, pelajaran agama hanya diberikan dua jam pelajaran dalam seminggu.

    Karenanya, Kementerian Agama perlu memikirkan solusi perbaikan pendidikan agama. Salah satunya dengan menambah jam mata pelajaran agama.

    Hal ini disampaikan Santri asal Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Afi Ahmad Ridlo saat memimpin Rapat Pimpinan Kemenag, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

    “Hal semacam ini kan semestinya menjadi perhatian kita bersama. Bisa melakukan perbaikan apa bila pendidikan agama hanya diberikan dua jam dalam seminggu,” ungkap Afi di hadapan pejabat eselon I Kemenag.

    “Kita harus segera bergerak untuk melakukan perbaikan. Secara kuantitatif, kita perlu melakukan penambahan jam mata pelajaran agama di sekolah,” imbuhnya.

    Siswa kelas 12 Madrasah Aliyah Nurul Jadid ini terlihat bersemangat dan tak gentar memaparkan gagasannya.

    Ia didaulat memimpin rapat pimpinan Kemenag usai Menag Yaqut Cholil Qoumas ‘menyerahkan’ jabatan kepadanya.

    Afi merupakan pemenang Sayembara Sehari Menjadi Menteri yang diselenggarakan Kemenag dalam rangka Hari Santri 2021.

    Tak menyia-nyiakan kesempatan, Afi pun memanfaatkan momen ini untuk mengeluarkan seluruh gagasannya untuk pengembangan kehidupan umat beragama. Salah satunya, terkait pendidikan àgama.

    Baca Juga :   Kasus Isa Zega, Begini Kata MUI Soal Transgender Ganti Kelamin Pergi Berumrah

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI