WARTABANJAR.COM, BATULICIN – Sesuai kebijakan pemerintah yang melarang ekspor CPO, untuk menyelamatkan kelapa sawit nasional, Jhonlin membuat terobosan dengan membangun pabrik biodiesel di Batulicin Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
“Jangan lagi kita mengekspor CPO, harus diubah jadi barang setengah jadi atau barang jadi,” ucap Presiden Joko Widodo pada 10 Januari 2020 lalu.
CEO Jhonlin Group, Ghimoyo mengatakan, kebijakan pemerintah dinilainya sudah tepat, biodiesel sebagai tenaga alternatif yang tidak pernah habis dan melindungi industri kelapa sawit nasional beserta turunannya.
“Biodiesel juga membantu pemerintah mengurangi beban import bahan bakar. Biodiesel sumber energi masa depan, dari Jhonlin untuk Indonesia,” katanya.
Direktur PT Jhonlin Agro Raya, Zafrinal Lubis mengatakan, luas areal tanam PT Jhonlin Agro Raya lebih dari 17 ribu hektar dan ini menjadi salah satu pabrik terbesar di kawasan timur Indonesia dengan kapasitas tidak kurang 1.500 ton per hari. Menggunakan teknologi baru.
Pemanfaatan biodiesel PT Jhonlin Agro Raya penting untuk energi berkelanjutan serta berkomitmen menjalankan prinsip tata kelola perusahaan dengan baik.
CEO Eshan Agro Sentosa, Bambang Aria Wisena mengatakan, proyek biodiesel adalah proyek terbesar dalam Jhonlin Group untuk energi terbarukan. Merupakan sebuah kontribusi yang luar biasa.
Principal Jhonlin Group, Jhoni Saputra menambahkan, biodiesel arah baru industri kelapa sawit nasional.
“Saatnya bangkit dari Jhonlin untuk Indonesia,” tambah Jhoni. (has/*)