WARTABANJAR.COM, LIANG ANGGANG – Pengguna jalan Liang Anggang batas kota antara Banjarbaru dengan Pelaihari Tanah Laut dan warga setempat harus bersabar sekitar lima bulan kedepan. Pasalnya di jalan Liang Anggang batas kota itu sedang ada proyek pengerjaan rehabilitasi jalan.
Selama pengerjaan jalan di Kecamatan Liang Anggang Banjarbaru itu, debu seperti asap tebal menghalau pandangan mata. Kondisi ini pun sempat dikeluhkan oleh pengguna jalan dan warga sekitar proyek rehabilitasi jalan tersebut.
Seorang sopir truk yang melintas, Riza mengatakan, kondisi itu sebenarnya bisa diminimalisir jika pihak proyek rajin melakukan penyiraman di badan jalan. Namun sangat disayangkannya, pernah suatu ketika melewati pagi hari, tak ada aktifitas penyiraman jalan.
“Debu dan terlebih lagi kalau macet,” keluh Riza.
Hal senada juga diungkapkan warga sekitar proyek, Yanor. Terutama saat pagi hari hingga jelang siang, aktifitas penyiraman badan jalan dinilainya kurang maksimal.
“Seperti kabut asap, padahal debu,” imbuhnya.
Humas Balai Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan, M Efendi ketika dikonfirmasi wartabanjar.com, Kamis (7/10/2021) melalui telepon selulernya memberitahukan agar mengirimkan surat terlebih dulu.
“Silakan kirim surat, apa saja yang ingin dikonfirmasikan,” katanya.
Pantauan wartabanjar.com pada Kamis sore, nampak kendaraan roda tiga melakukan penyiraman badan jalan. Mengenakan seragam relawan pemadam kebakaran.
Pada papan proyek tertulis, nilai proyek sekitar Rp 41 miliar bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2021. Waktu pelaksanaan selama 157 hari, kontraktor pelaksana PT Anugerah Karya Agra Sentosa, konsultan pengawas PT Prima Cipta Karsa.