Dia mencontohkan, dalam belajar perhitungan, di Omah Kepompong ini menggunakan daun, misalkan satu daun ditambah satu daun jadi jawabannya dua daun. Jadi disini anak-anak tidak hanya belajat penjumlahan saja, tapi juga akan mengajarkan tentang apa warna daun tersebut, kegunaannya lalu setelah daun tersebut sudah mati atau layu dan kering, daun tersebut bisa di olah dan dipergunakan lagi untuk keperluan lainnya.
“Sehingga dalam satu model pembelajaran saja anak-anak sudah bisa belajar banyak hal,” tambah Amelia.
Amelia juga mengungkapkan, kalau Omah Kepompong merupakan Yayasan PAUD dan TK pertama yang berbasis sekolah alam yang ada di Kalsel ini.
“Kalau untuk di beberapa daerah lain di Indonesia sudah ada, tapi kalo untuk di Kalsel ini sendiri, baru ada satu yaitu Omah Kepompong,” ungkap Amelia.
Walaupun usia Omah Kepompong masih terbilang cukup muda, namun sudah mulai banyak menarik perhatian masyrakat sekitar. Hingga saat ini, Omah kepompong atau yang juga kerap disebut sebagai rumah alam sudah memilik 74 orang siswa.
“Untuk saat ini, sudah ada 12 orang pengajar yang merupakan lulusan pendidikan PAUD murni yang bersertifikat. Jadi dalam proses belajar mengajarnya yakin dapat melakukannya secara profesional,” kata Amelia.
Dilengkapai berbagai fasilitasnya sendiri yang lengkap dan juga modern. Didalamnya juga terdapat wahana bermain untuk anak-anak, saat mereka belajar di outdoor atau ruang terbuka.
Menurut Amelia, melalui belajar di ruang terbuka ini, dapat membentuk mental anak menjadi lebih baik dan juga lebih kuat lagi, terutama terhadap lingkungan alam sekitar, sehingga kemandirian dan sikap bersosialisasi anak-anak sudah terbentuk sejak dini.
“Jadi sejak dini rasa cinta terhadap lingkungan alam sekitarnya, sudah kita tanamkan,” tutur Amelia.
Co Founder Omah Kepompong, Henny juga mengatakan, selain menanamkan rasa cinta dan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan, mereka juga menanamkan rasa cinta dan peduli terhadap adat dan budaya.
“Jadi setelah anak-anak beranjak dewasa nanti, tidak hanya mentalnya yang kuat, tetapi rasa cinta dan kepedulian terhadap adat dan budaya Indonesia, khususnya daerah Kalsel, juga mereka milik dalam masing-masing diri mereka,” ucap Henny.
Tidak hanya PAUD dan juga TK, yang mereka fokuskan dan kembangkan, tetapi tempat penitipan bayi juga mereka perhatikan dan lakukan secara profesional.
“Jadi tempat penitipam anak atau bayi disini, sudah memiliki setifikat Baby Kids And Care, sehingga orang tua tidak perlu kawatir lagi apabila menintipkan anakmya disini,” pungkas Henny. (Qyu)
Editor : Hasby