Oleh Hary Budiman (Praktisi Karate dan Beladiri Praktis)
WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Tendangan adalah salah satu teknik dalam seni beladiri. Dibanding memukul, tentunya menendang lebih memberi efek menyakitkan, karena power kaki memang lebih besar dari power tangan.
Namun menendang juga ada caranya agar tak mudah ditepis, ditangkis, dihindar apalagi ditangkap oleh lawan. Jika sembarang tendang, tenaga terbuang dan lawan bisa balik menguasai kita.
Dalam membeladiri secara nyata, penggunaan tendangan harus memerhatikan beberapa hal agar tenaga yang sudah dikeluarkan tidak sia-sia. Sebelum itu kita bahas, sebelumnya kita uraikam dulu jenis-jenis atau bentuk tendangan.
Secara umum tendangan terbagi empat bentuk. Pertama, tendangan depan lurus. Kedua, tendangan depan melingkar. Ketiga, tendangan samping. Keempat, tendangan ke belakang.
Kemudian empat tendangan tadi bisa diarahkan ke tiga sasaran di tubuh lawan. Pertama, sasaran atas yaitu kepala. Kedua, sasaran tengah yaitu badan. Ketiga, sasaran bawah yaitu kaki.
Nah, arah tendangan yang efektif jika dalam situasi membeladiri adalah arah sasaran bawah. Kenapa? Karena bagian bawah tubuh lawan yaitu kaki adalah pondasi tubuh.
Analoginya, jika sebuah bangunan kita ‘ganggu’ pondasinya, maka bangunan itu akan goyah bahkan ambruk.
Begitu juga jika kita melakukan tendangan ke kaki lawan, dengan catatan tendangan yang benar dan akurat, maka lawan akan hilang keseimbangan, limbung bahkan ambruk.
Secara umum, penyerang apalagi yang awam beladiri akan melakukan tindak kekerasan menggunakan kedua tangannya untuk memukul. Sasaran yang diserangnya ke tubuh kita adalah bagian atas (kepala) dan tengah (badan).