Terlapor Pelecehan Seks di KPI Ngaku Colekannya Cuma Bercanda, Ancam Lapor Balik

    “Cyber bullying baik kepada klien kami, maupun keluarga dan anak. Menurut kami sudah keterlaluan. Karena itu, dipertimbangkan untuk melakukan pelaporan balik,” kata Tegar dilansir CNN.

    Diketahui, kasus ini terungkap ketika korban bercerita ia kerap mendapatkan perundungan dan pelecehan seksual sesama pria dari rekan kerjanya yang juga pegawai KPI. Perlakuan itu telah terjadi sejak 2012.

    “Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat?” demikian keterangan tertulis korban, Kamis (1/9/2021).

    Korban bercerita dia ditelanjangi dan difoto. Korban pun khawatir foto telanjangnya itu akan disebar oleh rekan-rekannya. Selain itu, rekan kerja korban kerap menyuruh-nyuruh korban membelikan makan. Hal ini berlangsung selama 2 tahun.

    Tahun ke tahun berjalan, berbagai perundungan diterima korban. Dari diceburkan ke kolam renang, tasnya dibuang, hingga dimaki dengan kata-kata bernuansa SARA.

    Pelecehan seksual tersebut membuat korban jatuh sakit dan stres berkepanjangan. Pelecehan dan perundungan itu, kata korban, mengubah pola mentalnya.

    Sikap KPI

    Sebelumnya, KPI menyikapi beredarnya informasi di tengah masyarakat terkait kasus dugaan pelecehan seksual dan perundungan (bullying) yang terjadi di lingkungan kerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

    Ada beberapa poin yang disampaikan Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, dalam menyikapi hal ini sebagaimana dirilis KPI.

    Pertama, menyatakan prihatin dan tidak menoleransi segala bentuk pelecehan seksual, perundungan atau bullying terhadap siapapun dan dalam bentuk apapun.

    Baca Juga :   Prakiraan Cuaca Wilayah Kalsel Sepekan ke Depan Didominas Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI