Para pakar mengingatkan, praktik memakai narkoba dengan cara ini bisa menyebabkan iritasi atau rasa sakit.
Risiko lainnya yang mengintai bisa merobek jaringan internal anus. San Francisco AIDS Foundation and Tweaker, menyebut hal ini bisa disertai dengan pendarahan.
Akibatnya, ada risiko tertular infeksi, seperti HIV, hepatitis C, dan limfogranuloma venereum terkait klamidia.
Menggunakan sabu lewat dubur ini juga tidak terhindar dari risiko overdosis. Dalam beberapa kasus, membuat tubuh seseorang kewalahan, terlepas dari jenis narkoba yang digunakan.
Risikonya bisa merusak sistem saraf pusat, dan dapat memperlambat pernapasan hingga fatalnya sampai pada titik kematian. (edj)
Editor: Erna Djedi