WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Sejumlah akun media sosial yang dikelola oleh Wali Kota Banjarmasin bersama timnya menjadi sorotan setelah kolom komentar dimatikan.
Ada yang mengaitkan hal itu dengan ramainya pemberitaan penghapusan mural yang mengkritik pemerintah, sehingga ada kesan pemerintah anti kritik.
Menanggapi itu, Wali Kota Ibnu Sina mengakui, hal itu pastinya akan menimbulkan tanda tanya besar bagi warga Banjarmasin khususnya netizen.
“Pasti banyak pernyataan kaya itu dibeberapa akun media sosial yang ganal kalo, Kenapa pian batasi komen pak? Maka jar pian kada anti kritik,” ujar Ibnu Sina melalui laman media sosialnya.
Sebenarnya, ungkap Wali Kota dua periode ini, komentar yang disampaikan warganet di sejumlah akun terkait dirinya, baik saja dan menjadi masukan yang sangat bagus untuk pembangunan Kota Banjarmasin sekaligus sebagai bentuk pengawasan dari masyarakat.
“Sebujurnya, komen pian pada kolom komentar baik aku real @ibnusina maupun akun admin @ibnusina.official tidak ada batasan,” kata Ibnu Sina.
Semua nitizen maupun citizen Banjarmasin, lanjut dia, bebas menyampaikan aspirasi di sosmed.
Ibnu Sina memiliki alasan tersendiri kenapa sehingga terpaksa mematikan kolom komentar tersebut.
Namun, ternyata itupun tidak permanen, melainkan sementara dan ada cara untuk tetap bisa mengirim komentar.
“Alasan kenapa jadi dibatasi? Hal itu untuk menghindari dari “serangan buzzer” yang secara otomatis memberikan komentar, baik komentar manis, pedas, asam, asin atau yang lain-lain,” jelas Ibnu Sina.