“Saya tidak pernah memandang remeh peserta lain, tapi saya tahu kekuatannya dan memikirkan cara agar bisa bersaing,” ujarnya.
Memasuki tujuh besar keterampilan memasak Adi benar-benar optimal membuat ia menang tantangan hingga delapan kali dan enam diantaranya berturut turut sampai tantangan pertama babak tiga besar.
“Saya bahagia sekali waktu itu, apapun yang dibuat dan dimasak rasanya enak dan menang, ini pencapaian terbaik dalam hidup saya” katanya.
Kendati Adi gagal masuk final dan hanya sampai tiga besar ia bangga karena sejak delapan besar sampai tiga besar masakannya tak pernah gagal.
Sampai tiga besar Adi bersyukur dengan pencapaiannya karena sebelumnya ia merasa bukan siapa-siapa hingga akhirnya dikenal luas oleh publik.
Ia merasa kalah bukan karena lemah dan menang bukan karena hebat melainkan karena sudah ada takdir yang ditetapkan Maha Kuasa.
“Nikmat Tuhan mana lagi yang saya dustakan, Tuhan telah menempatkan saya di titik ini,” katanya.
Di sisi lain Adi pun merasa bahagia tidak masuk final karena pasti akan bertarung menghadapi Nadya atau Jeslyn yang sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.
Ia pun berencana akan tetap berkarya di bidang memasak dengan menghadirkan beragam menu yang enak dan lezat lewat kanal youtube dan media sosial.
Kendati Adi hanya berada di urutan ketiga namun ia berhasil jadi pemenang di hati penonton dan warganet berkat kegigihan, semangat dan motivasi yang tinggi dalam berkompetisi. (ant)
Editor: Erna Djedi