Cerita Pilot TNI AU Mengevakuasi WNI di Kabul, “Kesulitan Mendarat karena Lampu Dimatikan”

    Padahal saat pendaratan, waktu menunjukkan pukul 5 pagi waktu setempat.

    “Sehingga kami melakukan pendaratan menggunakan instrumen yang kebetulan juga tidak reliable sehingga sangat menyulitkan, namun sekitar 500 kaki ke bawah kami berhasil menemukan lokasi bandara sehingga kami bisa mendarat,” jelasnya.

    “Kebetulan pada waktu kita melakukan pendaratan traffic yang ada hanya pesawat kita kemudian kita diarahkan parkir di apron nomor 8,” jelas Ludwig.

    Diungkapkannya, meski sudah mendarat dan parkir, masih ada kekhawatiran tidak adanya supporting di bandara, sehingga diputuskan untuk tetap mempertahankan mesin nomor 2 terus menyala selama proses boarding penumpang.

    Semestinya, proses boarding dijadwalkan sekitar 30 menit namun akhirnya berjalan hingga dua jam. Dan selama dua jam itu, mesin nomor dua tetap menyala.

    “Proses boarding berjalan lancar, penumpang diarahka oleh pasukan dari Turki dan anggota NATO juga ada,” jelasnya.

    Mayor Pnb Mulyo Hadi menambahkan, perjalanan Indonesia ke Kabul bolak balik memakan waktu sekitar 30 jam.

    “Dari Halim ke Kabul dan balik lagi ke Halim memakan waktu sekitar 30 jam termasuk transit,” ujarnya. (edj)

    Editor: Erna Djedi

    Baca Juga :   Bus AKAP Pulau Indah Jurusan Kalsel-Kaltim Alami Kecelakaan di Balikpapan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI