WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Macan dahan atau yang bernama ilmiah Neofelis diardi yang belum lama ini ditemukan di Desa Banyu Barau, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimanta Selatan sekarang sedang dirawat oleh BKSDA Kalsel.
Kondisi terkini hewan langka tersebut diunggah oleh BKSDA Kalimantan Selatan di media sosial, Kamis (19/8/2021).
Dikutip Jumat (20/8/2021) dari unggahan tersebut, Kepala BKSDA Kalsel, Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc mengatakan macan dahan adalah jenih hewan top-predator.
Dia mengatakan saat ini kondisi macan dahan itu sehat, walaupun masih belum mau makan, ada luka di tubuhnya namun sudah dijahit dan kering lalu mata kanannya masih kurang sehat dan masih dalam perawatan dokter hewan.
“Hal ini dimungkinkan karena sebelumnya sudah memangsa tiga ekor unggas dan dimungkinkan juga masih pengaruh obat bius yang belum sepenuhnya hilang,” katanya.
Jika dilihat dari respon aktif dan bunyi aumannya ketika didekati, satwa ini masih mempunyai sifat liar yang memungkinkan untuk segera dilepasliarkan ke habitatnya jika kondisinya sudah pulih.
Macan dahan adalah pemangsa terbesar di Kalimantan.
Populasinya semakin menurun pesat, sehingga diketegorikan oleh IUCN dengan status vulnerable (rentan).
Satwa ini termasuk ke dalam Appendix I CITES, yang artinya segala bentuk perdagangan internasionalnya dilarang.
“Macan dahan ini merupakan predator terbesar di Kalimantan, oleh karena itu, keberadaannya sebagai top-predator sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di seluruh kawasan hutan Kalimantan, terutama di sini, bagi ekosistem di kawasan hutan Kalimantan Selatan,” lanjutnya.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, baik BPBD Kab. HSS, Polsek Kandangan, Damkar, dan pihak masyarakat yang turut andil dalam keberhasilan penangkapan satwa langka ini.