WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Sejumlah ahli kesehatan mengkritik kebijakan Kementerian Perdagangan yang mensyaratkan wajib PCR antigen sebagai syarat untuk masuk mal selain vaksinasi COVID.
Seperti diungkapkan oleh selebritis dan influencer dr Tirta yang menyebut bahwa aturan itu salah kaprah.
“@Kemendag PCR yang kau rencanakan jadikan syarat masuk mal, di luar Jawa itu masih susah dicari. Kau pikirlah, baik-baik, pelan-pelan, pakai nurani juga. Harusnya kau bisa konsultasi dulu ke @KemenkesRI. Gak ada grup WA antar menteri emang?” kata Tirta.
Hal senada juga disampaikan oleh pakar epidemiologi Universitas Indonesia, dr Pandu Riono.
“Tak perlu Tes, buat apa? Mau jualan tes?,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh buzzer Denny Siregar yang menyindir kalau Kemendag mau melestarikan mafia kesehatan.
“Apaan sih pak @Kemendag, ini mau menyehatkan perekonomian, atau mau melestarikan mafia kesehatan?,” terang Denny.
Kritik juga disampaikan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, melalui akun Twitter.
Meski tidak memberikan komentar, perempuan yang dikenal lugas itu menyertakan emoticon wanita menepuk jidat menyertai berita tentang kebijakan Mendag tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan M Lutfi menyatakan tes negatif PCR dan atau Swab Antigen ikut menjadi syarat masuk mal.
Hal ini diungkapkannya dalam kunjungan ke Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Menurutnya, dengan penggunaan PCR atau Swab Antigen bisa meyakinkan pengelola mal bahwa yang berkunjung adalah orang yang sehat.