Dolar Jatuh Setelah Keputusan The Fed dan Data Ekonomi yang Mengecewakan

    Imbal hasil obligasi pemerintah AS cenderung lebih rendah setelah pernyataan Fed pada Rabu (28/7/2021), dengan imbal hasil riil yang disesuaikan dengan inflasi jatuh ke level terendah baru, sehingga membebani mata uang AS.

    “Jika kurva imbal hasil terus meningkat secara perlahan dengan selera risiko tetap ada, penurunan dolar dapat meningkat dalam beberapa minggu mendatang,” kata Moya dari OANDA.

    Pasar menganggap pengumuman Fed pada Rabu (28/7/2021) sebagai hal yang positif untuk risiko karena membiarkan skenario suku bunga yang lebih rendah untuk jangka waktu yang lebih lama, kata Brad Bechtel, kepala valas global di Jefferies.

    “Dikombinasikan dengan komentar menenangkan dari pejabat China tentang apa niat mereka mengenai IPO di AS dan tindakan keras regulasi yang mereka mulai … pasar disiapkan untuk reli kecil yang bagus tadi malam,” katanya.

    China meningkatkan upaya untuk menenangkan kegelisahan investor setelah kejatuhan pasar yang liar minggu ini dengan memberi tahu pialang asing untuk tidak “melebih-lebihkan” tindakan regulasi terbarunya.

    Dolar Australia dan Selandia Baru, yang bergantung pada pertumbuhan ekonomi dunia dan China, masing-masing naik 0,33 persen dan 0,7 persen.

    Sementara itu, dolar AS yang lebih lemah dan penurunan kasus virus corona di Inggris membantu mengangkat pound Inggris ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan terhadap dolar. (ant)

    Editor: Erna Djedi

    Baca Juga :   Kementan Akan Adakan Operasi Pasar di 4.000 Titik Se-Indonesia Sebelum Ramadan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI