Badai yang Menyerang China Dilaporkan Bergerak ke Utara, Sudah Puluhan Ribu Orang Dievakuasi

    “Kami membawa orang-orang tua, wanita hamil, dan anak-anak dulu,” kata seorang sukarelawan.

    “Dulu, Sichuan diguncang gempa. Sekarang banjir di sini. Hari ini kamu membantuku, besok aku membantumu.”

    Pada 2008, gempa 7,9 magnitudo menghantam Sichuan dan menewaskan puluhan ribu orang, bencana paling mematikan di China selama puluhan tahun.

    Pekan ini, Zhengzhou menjadi episentrum cuaca ekstrim di China tengah, dengan curah hujan mencapai 617,1 mm dari Sabtu hingga Selasa, hampir setara dengan rata-rata 640,8 mm setahun.

    Seorang petugas penyelamat yang enggan disebut namanya mengatakan timnya menyelamatkan seribuan orang dari sebuah permukiman pada Rabu dan berharap bisa menyelamat ribuan warga lainnya pada Kamis.

    “Beberapa dari mereka tak mau pergi jika punya makanan,” kata dia. “Karena kalau pergi, mereka tak tahu harus kemana. Tapi mereka yang kehabisan makanan akan keluar sendiri.”

    Seorang pria bernama Xu mengatakan dia terjebak bersama istri dan dua anaknya di apartemen berhari-hari tanpa air bersih.

    “Kami tak punya air, tak ada listrik, kami tak bisa mandi, dan air bekas bersih-bersih kami simpan untuk menyiram toilet,” kata dia.

    “Saya tinggal di sini empat, lima tahun, dan ini belum pernah terjadi,” tambahnya. Keluarga itu menunggu dengan sabar di gerbang apartemen untuk dievakuasi dengan perahu.

    Bergerak ke Utara

    Ketika badai bergerak ke utara pada Kamis, lebih dari 73.000 orang dievakuasi dari kota Anyang, di perbatasan Henan dengan provinsi Hebei. Kota itu terendam hujan lebih dari 600 mm sejak Senin, kata Xinhua.

    Baca Juga :   Terjadi Pergerakan 160 Juta Orang Selama Libur Nataru, Terbesar di Pulau Jawa

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI