WARTABANJAR.COM, BARABAI – Anggaran Pendapatan Belanja Dearah (APBD) kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2021 yang telah disepakati adalah sebesar Rp 1,18 triliun dan mengalami defisit (kurangnya kas dalam keuangan) anggaran mencapai Rp 290 miliar.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten HST Teddy Taufani sebelumnya pernah menyatakan defisit sebesar Rp290 Miliar adalah sebelum refokusing. Namun setelah direfucosing tinggal Rp134 miliar dan Silpa yang direncanakan untuk menutupi defisit hanya sekitar Rp115 miliar.
“Jadi, pada anggaran perubahan 2021 ini, kita harus melakukan pengurangan anggaran lagi sekitar Rp10 miliar untuk menutupi defisit itu,” kata Teddy.
Terlepas dari upaya penghematan dari Pemkab HST dengan pengurangan Anggaran beberapa SKPD salah satunya melalui refucosing untuk penanganan COVID-19, ternyata Paket pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung dan Tender yang nilainya miliaran rupiah bakal tetap jalan dan dikerjakan Tahun 2021 ini.
Dari laman lpse.hulusungaitengahkab.go.id terlihat, ada tender dari Satuan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten HST untuk pembangunan Puskesmas Haruyan senilai Rp 7 miliar yang bersumber dari APBD HST Tahun 2021 dan kontraknya dimenangkan oleh CV Ajlea dari Kabupaten Balangan.
Paket Pengadaan Obat-obatan Dana DAK Kefarmasian Non e- Catalog, nilainya Rp 1,1 miliar, tendernya dimenangkan oleh Rajawali Nusindo yang beralamat di Banjarmasin.
Di Dinas PUPR juga terdata paling besar adanya paket 1 pekerjaan peningkatan Kapasitas Jalan yang nilainya Rp5,9 miliar untuk perbaikan jalan dari Desa Wake ke Haliau, Pagat – Kahakan dan Pagat sampai Aluan mati. Tendernya dimenangkan oleh PT Rahmat Agung Utama yang beralamat di Banjarmasin.