Mikai Asai dari Dewan Pariwisata Jepang mengatakan pihaknya hanya memberikan waktu senggang kepada wartawan yang terkurung untuk menjelajahi ibu kota dengan aman.
“Karena ada pembatasan, (wartawan) tidak diperbolehkan keluar mengambil gambar. Kami hanya ingin berbagi budaya Jepang, dan agar semua orang menikmatinya sebagai bagian dari keramahtamahan kami,” kata dia. (ant)
Editor: Erna Djedi